sebuah perjalanan di sumatera utara

berawal dari sebuah kisah antara pegawai dan seorang supir bayaran, ketika itu sang pegawai ingin melakukan sebuah perjalanan dinasnya. maka dihubungilah sang supir bayaran. setelah mereka bersepakat menentukan hari keberangkatan dan waktunya tibalah masa penantian. akhirnya sampai juga pada hari yang di janjikan maka berangkatlah sang pegawai dan sang supir bayaran menuju sebuah tempat di sumatera utara. di tengah perjalanan sang pegawai dan sang supir bayaran berbincang-bincang ringan sembari mengisi kekosongan.

dalam perjalanan ini mereka melihat keagungan sang pencipta alam Allah ta'ala. karena mereka melihat megahnya gunung, lebatnya hutan, sejuknya udara daerah pegunungan, dan lain-lain.
namun tiba-tiba ditengah perjalanan mereka terhalang utunk meneruskan perjalanan di karenakan ada tanah yang longsor dari tebing jalan. memang sudah biasa terjadi tanah longsor di daerah pegunungan dan ini disebabkan oleh air hujan. karena tanah sudah tidak dapat menampung air hujan yang terus menerus mengguyur. dari sini mereka mengambil pelajaran dari air bahwa air mampu mengalahkan benda yang keras dengan kelembutan air.
inilah pelajaran dari alam yang di ajarkan oleh alam bahwa kekerasan mampu dikalahkan oleh sebuah kelembutan. orang yang keras kepala mampu berubah menjadi lembut jikalau dihadapi dengan sebuah kelembutan secara terus menerus. sungguh menakjubkan .........
inilah kisah sang pegawai dan sang supir di sebuah perjalanan di sumatera utara